Background

Mencapai Target

Dalam hidup seseorang pasti memiliki target yang ingin diraih begitu juga saya. Bermacam-macam target yang ingin saya raih. Dalam hidup saya memiliki target untuk melakukan pendakian ke puncak 7 Summit Indonesia. Untuk mencapai target ini tidak lah gampang, ada saja rintangan dan halngan yang saya hadapi. Misalnya pada saat melakukan perjalanan ke salah satu 7 Summit Indonesia yakni gunung Semeru. Pada perjalanan pertama pada tahun 2014 saat akan summit kepuncak Mahameru salah satu teman dari rombongan saya tidak kuat untuk melanjutkan perjalanan ke puncak. Kemudian kami hantar kembali ke tenda, kemudia kami kembali berjalan ke puncak dan salah satu teman saya terkena cedera saat mendaki. Dengan berbesar hati saya harus membatalkan summit ke salah satu puncak 7 Summit Indonesia.

Kemudian pada pertengahan tahun 2015 saya kembali melakukan perjalanan ke gunung Semeru. Pada saat itu saya yakin pasti akan bisa menggapai puncak Mahameru. Tapi Tuhan berkata lain, masih belum mengizinkan saya untuk ke puncak. Kendala saat itu adalah hujan deras. Tetapi paginya saya tetap melakukan perjalanan ke atas tapi hanya batas Cemoro Tunggal. Jika tetap melakukan perjalanan sampai puncak akan terkena oleh asap beracun gunung Semeru, karena berada di puncak hanya boleh sampai jam 8 pagi. Target saya kembali gagal.

Kembali lagi pada tahun 2014, saya merencakan untuk melakukan pendakian pada salah satu 7 Summit Indonesia yaitu gunung Rinjani. Disini saya bergabung dengan rombongan ‘Tim Nusantara’ karena terdiri dari rombongan dari bermacam-macam provinsi. Di gunung Rinjani saya kembali memasang target harus bisa mencapai puncak Dewi Anjani.

Untuk perjalanan di Rinjani juga memiliki banyak rintangan. Misalnya pada saat melewati bukit penyesalan. Pada saat melewati bukit ini seperti merasa menyesal menaiki bukit ini, tetapi juga akan merasa menyesal jika turun kembali, karena area camp tepat berada di atas bukit ini. Bukit ini seperti tidak ada habisnya, setelah melewati satu bukit kembali ada bukit berikutnya. Entah 6 atau 7 bukit yang saya lewati. Setelah sampai di atas bukit saya melepas lelah sekaligus bersyukur kepada Tuhan setengah perjalanan telah tercapai.


Kemudian besok malam harinya saya bersama rombongan bersiap-siap untuk melakukan summit ke puncak Dewi Anjani. Saya terus melawan dinginnya Pelawangan Sembalun. Setelah berdoa kami memulai perjalanan. Untuk melewati tanjakan berdebu harus berhati-hati, karena jika terburu-buru akan membuat pendaki lain dibawah harus terkena debu yang beterbangan.

Dari arah timur sudah terlihat semburat kuning dari cahay matahari, puncak dan puncak masih terasa jauh. Saya mempercepat langkah untuk bisa sampai di puncak saat matahari belum tinggi.

Alhamdulillah saya bisa mencapai puncak Dewi Anjani saat matahari belum tinggi-tingginya. Dengan melakukan sujud syukur di puncak, mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan karena saya dapat menraih target untuk menapakkan kaki di salah satu puncak 7 Summit Indonesia.

 



Categories: Share

Leave a Reply