Background

“Sakileh” Tentang Bukittinggi

Saya yakin kalau sudah banyak yang tahu mengenai Bukittinggi. Hmmm.. Bukittinggi, kenapa ya kebanyakan orang-orang luar Sumatera gak tahu Bukittinggi, kebanyakan tahunya Padang doang -_-, ya sudahlah dimaklumi saja, toh Bukittinggi sama Padang sama-sama di Sumatera Barat :D

Okeh mulai deh, banyak amat basa basinya :D
Sesuai namanya, Bukittinggi, kota indah ini berada di deretan Bukit Barisan, suatu perbukitan yang bisa dikatakan membelah pulau Sumatera. Secara teoritis dikelilingi oleh tiga gunung yakni Marapi, Singgalang, dan gunung Sago. Kota ini bisa dibilang kecil, kalau hanya mau mengelilingi kotanya saja, paling banter menghabiskan waktu 15 menit. Itu sudah keliling kota, tentunya dengan kendaraan bermotor, kalo mau lebih puas lagi jalan kaki deh, heheh.. Ya memang kecil, tapi joss..

Oiya saya asli Bukittinggi.. (coret sih) hahaha :D dari ketek (kecil) sampai lulus STM, sekarang mah udah merantau ke seberang pulau. Dari rumah saya ke pusat kota jaraknya sekitar 7 KM, ya kira-kira 10 menit lah pake motor kalo lajunya santai heheh :D

Pusat kegiatan disini ada di sekitar Jam Gadang. Tau dong Jam Gadang? Disekitar Jam Gadang ada yang namanya Pasar Atas. Disini tempatnya kalau mau beli sepatu, baju, dan aksesoris yang bisa dikategorikan agak bersihan. Mengapa begitu? Nanti kita lihat lanjutannya. Di sekitar jam gadang juga adalah Plaza, mirip mall, tapi mungil nan mini. Jangan dibandingkan dengan mal-mal di Jakarta yang bikin pusing saking gedenya. Ada juga balai sidang Bung Hatta. Dari Pasar Atas, kita dapat menuju tempat lain bernama Pasar Bawah. Nah, diantara Pasar Bawah dan pasar atas ini ada namanya Pasar Lereng. Hahaa… Ya ibarat gunung lah, dari bagian atas ke bawah mau turun pasti via lereng. Ya begitu kira-kira. Nah kalau yang dijual di Pasar Atas adalah barang yang agak bersihan, maka yang di pasar bawah adanya ikan asin, tomat, beras, dan sejenisnya. Jangan khawatir soal harga, bisa ditawar. Nah, kalau yang atas agak bersihan, dan yang bawah agak kurang bersihan, maka di pasar lereng ada perifer-nya. Mau cari kaset bajakan, emas bajakan, alat-alat plastik murah, majalah bekas, poster, buku tulis, beha, celana dalam, boleh cari disana hahaha… Oya, dari Pasar Atas ke Pasar Bawah juga bisa via Janjang Gudang, nanti keluar di dekat penjara lama. Lalu kalau dari pertengahan pasar lereng bisa turun di Janjang Lereng. Curamnya minta ampun, dan anak tangganya kecil-kecil, so be carefully. Di ujung dari pasar lereng juga ada janjang yang lebih elit, yap Janjang Ampek Puluah (40), ini juga bisa dipakai untuk akses ke Pasar Atas. 

Itu rute saya pulang sekolah. Dari sekolah saya di Tarok. Naik angkot sampai Jam Gadang, Pasar Atas, turun Janjang Gudang, maen PS dulu -_-, lalu beli paragede (pergedel) di bawah Janjang Gudang, jalan dikit dimana ada petak Mersi disana. Mersi adalah angkutan umum disana, selain Ikabe. Catat ya, namanya Mersi, alias Merapi Singgalang. Tapi ketika disebut lumayan elit to.. hahaha…

Oke, itu tadi sekelumit soal salah satu tempat di Bukittinggi.























Soal janjang, memang jadi keniscayaan berada di perbukitan, akan ada banyak turun naiknya. Selain janjang-janjang diatas, ada janjang lain di beberapa tempat. Tapi saya punya concern khusus pada tempat bernama Janjang Seribu. Saya bisa yakinkan bahwa saya tobat naik janjang ini. Hohoho.. Janjang ini ada di salah satu sisi dari Ngarai Sianok yang tersohor itu. Saya juga bisa pastikan bahwa jumlahnya bukan seribu, sepertinya sih lebih, karena tinggi dari ngarai sianok itu puluhan meter. Dan bagaimana caranya kita bisa mendaki dari dasar ngarai ke atas. Capek? Banget euy.. Tapi kalau mau, boleh dicoba. Kalau mau mencapai janjang ini dari bawah, butuh perjuangan juga sih menyusuri ngarai. Silahkan dicari, Hahaha..Ngarai Sianok ini, menurut salah satu sumber yang saya baca dan percaya, adalah satu dari dua ngarai di dunia selain Grand Canyon.


Apalagi ya? Ohya, kalau hotel janganlah dikau khawatir, ada banyak hotel di Bukittinggi yang mahal sampai yang murah.Kalo masalah makanan, noh di Los Lambuang di Pasar Lereng.. Nggak usah ragu soal ini.

Pusat perturisan di Bukittinggi ada di Kampung Cina. Saya bukan mau rasis ya, tapi emang namanya itu je. Memang kampung ini dihuni oleh etnis Tionghoa, dan rata-rata sukses, Hehe… Tempatnya dekat dengan Jam Gadang juga kok. Jalan dikit ke arah bioskop Sovia atau Hotel The Hills, lalu ikuti jalan turunan sampai mentok, sampai deh. Disitu banyak bule, itu identitasnya. Dan banyak café juga.















Yang pasti kalau mau lihat istimewanya Bukittinggi ya ke Panorama dan Lubang Jepang. Itu hanya ada di Bukittinggi wis.. Yakin.. Tapi tetap perhatikan safety, karena kalau jatuh, ya mati. Beneran dah. Tinggi amat coy. Terus kalau main ke Lubang Jepang, jangan lama-lama. Hehehe.. Oksigen disana rebutan, apalagi kalau rame. Jadi begitu naik dan keluar lagi, serasa hidup kembali. Nggak percaya? Coba, dan datanglah ke Bukittinggi. Ada beberapa tempat lagi yang perlu dikunjungi, benteng Fort De Kock, jembatan Limpapeh, kebun binatang Kinantan (kebun binatang yang letaknya diatas, bayangkan distribusi kotoran hewaninya.. hahaha..), pacuan kuda, museum-museum, rumah Bung Hatta, dan lain-lain.





















Ingin berkunjung pasti kan? Hahahaha.. Itulah, Bukittinggi, mantappp..

Source gambar: Google (gak punya foto sendiri) hahahah :D

Categories: , Share

Leave a Reply